Ini Langkah Efektif untuk Melindungi Anak-anak dari Perundungan

STARJOGJA.COM, LIFESTYLE – Dalam upaya melindungi anak-anak dari ancaman perundungan yang semakin marak, orang tua diminta untuk mengambil langkah-langkah proaktif dan efektif. Menyikapi fenomena perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah dan rumah, orang tua diimbau untuk mengikuti sejumlah tips yang disarankan oleh para ahli.

Satu langkah penting adalah mengajarkan anak-anak cara merespons perundungan pada anak dengan tegas dan baik. Menurut pakar psikologi anak, frasa sederhana namun lugas harus diajarkan kepada anak-anak agar mereka dapat menghentikan perilaku intimidasi tanpa menghadirkan sikap yang bersifat antagonis.

Pentingnya menjaga komunikasi yang berkualitas antara orang tua dan anak juga ditekankan. Dalam percakapan sehari-hari, orang tua disarankan untuk memastikan anak merasa nyaman berbicara tentang pengalaman di sekolah. Suasana yang mengasuh dan ramah sangat diperlukan agar anak-anak merasa aman untuk berbagi.

Selain itu, membangun rasa percaya diri anak juga merupakan langkah yang sangat efektif dalam melawan perundungan. Menghargai kekuatan anak-anak dan mendukung hubungan yang sehat dengan orang lain dapat mempengaruhi harga diri anak-anak dalam jangka panjang, sehingga meminimalkan potensi menjadi korban intimidasi.

Para ahli juga menekankan pentingnya pujian terhadap prestasi dan kemajuan anak-anak. Pujian yang diberikan oleh orang tua membangun rasa percaya diri anak-anak, sehingga mereka merasa dihargai dan diakui. Hal ini membuat mereka lebih tahan terhadap pengaruh negatif perundungan.

Dalam situasi di mana anak-anak menjadi saksi atau korban perundungan, orang tua juga diminta untuk mendorong anak-anak menjadi orang yang jujur dan berani. Mengambil tindakan positif, seperti melaporkan kejadian intimidasi, dapat mengurangi dampak buruknya dan membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman di sekolah.

Jika situasi perundungan terus berlanjut, orang tua juga disarankan untuk melibatkan pihak sekolah. Ini melibatkan menghubungi guru, konselor, kepala sekolah, atau administrator sekolah. Dalam hal ini, penting untuk mengetahui kebijakan sekolah mengenai intimidasi, mengumpulkan bukti-bukti, dan menjaga komunikasi terbuka untuk memastikan tindakan yang diambil sesuai.