Hubungan antara kurang tidur dan hipertensi pada wanita.

STARJOGJA.COM-JOGJA. Sebuah penelitian dari Brigham and Women’s Hospital di Boston, Massachusetts, telah menemukan hubungan antara kurang tidur dan hipertensi pada wanita. Temuan ini menjadi perhatian penting dalam menjaga kesehatan tubuh.

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, telah menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia, sering disebut sebagai “silent killer” karena tingginya kasus yang tidak dilaporkan. Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, satu dari tiga orang Indonesia mengidap hipertensi, dan angka ini terus meningkat setiap tahunnya. Hipertensi meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan masalah kesehatan serius lainnya.

Menurut laporan Medical News Today, para peneliti merekomendasikan agar wanita yang kurang tidur menjalani pemeriksaan tekanan darah tinggi. Jika mengalami kesulitan tidur, mereka juga disarankan mencari cara untuk mengatasi masalah tidur.

Dalam penelitian ini, 66.122 wanita yang terdaftar dalam Nurses’ Health Study 2 (NHS2) dipantau selama 16 tahun. Semua peserta tidak memiliki riwayat hipertensi saat mendaftar pada tahun 2001. Selama periode penelitian, tercatat 25.987 kasus hipertensi baru.

Setelah memperhitungkan faktor risiko gaya hidup dan demografi, peneliti menemukan bahwa risiko hipertensi pada wanita terkait dengan kurang tidur dan kesulitan tidur. Wanita yang tidur sama atau kurang dari lima jam per hari memiliki risiko 10 persen lebih tinggi terkena hipertensi, sementara yang tidur enam jam memiliki risiko 7 persen lebih tinggi.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak ada peningkatan risiko hipertensi pada wanita yang tidur lebih dari delapan jam atau yang bekerja shift malam. Namun, mengingatkan bahwa temuan ini masih merupakan hipotesis dan memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami lebih dalam kaitan antara kurang tidur dan hipertensi pada wanita.

Penulis: Destiara Hasna