STARJOGJA.COM, Kekerasan yang terjadi di dalam hubungan bukan hanya dari segi fisik dan mental saja. Namun, ada pula kekerasan finansial atau yang disebut dengan financial abuse. Kekerasan finansial ini menjadi cara pasangan untuk mengontrol hubungan dari uang.
Tentu saja orang yang menjadi korban dalam kekerasan finansial ini biasanya kalah dari taktik serta manipulasi pasangannya. Tujuannya dari taktik tersebut adalah memiliki kendali atas hubungan yang mereka miliki.
Tetapi jangan salah sangka, hubungan kekerasan finansial ini bukan berarti si pelaku mempunyai kondisi finansial lebih, karena tidak sedikit kasus jika pelaku mempunyai kondisi yang tidak semapan korbannya.
Agar tidak terjebak dalam kekerasan finansial, ketahui berbagai macam cirinya, antara lain:
Menghabiskan Kartu Kredit Tanpa Mengganti
Tanda financial abuse yang pertama ialah menghabiskan uang atau kartu kredit, namun enggan menggantinya. Hal ini disebabkan karena pelaku merasa bila dirinya mempunyai hak atas uang korbannya.
Akhirnya ia tidak segan-segan untuk menggunakan uang atau kartu kredit tersebut sampai habis. Jangankan menggantinya, ia malah akan menyerahkan pembayaran tagihannya padamu. Awalnya, mungkin alasannya sederhana seperti lupa membawa dompet, tetapi hal ini semakin sering.
Untuk mengatasinya, sesekali Anda bisa menolak dan memberikan alasan. Anda bisa melihat seperti apa reaksi yang dilakukannya.
Memberi Hukuman dengan Uang
Ciri financial abuse yang lainnya adalah memberi hukuman dengan uang. Ketika Anda tidak menuruti apa yang ia inginkan, ia akan memberikan hukuman uang seperti harus membayar denda atau menghentikan suplai uangnya padamu.
Ketika berada dalam kondisi ini, tentu pasangan tidak dapat berbuat banyak karena kondisi keuangannya bergantung pada si pelaku. Bila hal ini mulai terjadi, Anda bisa membicarakan masalah hukuman ini padanya.
Menghambat Karir
Umumnya, orang yang abusive dari segi finansial akan merasa insecure ketika pasangannya lebih sukses bila dibandingkan dengannya. Hal tersebut disebabkan karena ia merasa cemas akan kehilangan kontrol atas hubungan bila pasangan bisa mandiri secara finansial.
Oleh sebab itu, ia akan berusaha untuk terus menghambat bahkan menghalangimu untuk sukses dan maju menjalankan karir. Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat berbicara jika pekerjaan ini akan baik untuk kondisi keuangan keluarga, dan dapat meringankan bebannya.
Menggunakan Aset Pasangan
Di beberapa situasi, financial abuse adalah saat dimana pelaku menggunakan asset pasangan seperti barang berharga, rumah dan kendaraan untuk kepentingan dirinya sendiri. Ia berani melakukan hal tersebut karena merasa berhak menggunakan aset tersebut.
Bila menggunakan asset pasangan masih dalam tahap wajar, tidak menjadi masalah. Namun jika sudah tidak wajar bahkan terkesan merepotkanmu, lebih baik Anda jujur dengan ketidaknyamananmu.
Sering Meminjam Uang Namun Tidak Pernah Mengembalikan
Meminjam uang dari pasangan mungkin menjadi hal yang biasa dilakukan. Dari jumlah yang kecil, bahkan jingga jumlah besar. Bahkan tidak jarang pelaku akan mengintimidasi bila peminjaman uang tersebut menjadi bukti cintamu padanya.
Bila masih dilakukan sekali dua kali, sepertinya tidak menjadi masalah, namun jika sudah berkali-kali, tidak ada salahnya Anda menolaknya. Dalam hubungan financial abuse, menolak menjadi salah satu kunci yang dapat Anda lakukan. Tidak ada salahnya untuk menolak permintaannya.
Baca juga : Star Insight November 2023
Sumber : Amarta.com
Comments