STARJOGJA.COM, Di balik setiap potongan kue tart yang kita nikmati pada hari ulang tahun, ada kisah-kisah yang tak terlupakan. Perjalanan kue tart dimulai jauh sebelum era kue-kue modern yang kita kenal.
Pada awalnya, manusia merayakan momen bersejarah dengan menyalakan lilin di atas kue. Asal usul tiup lilin ketika ultah tersebut, dipercayai sebagai cara untuk mengusir roh jahat dan mendapatkan keberkahan. Namun, masih belum ada tampilan kue tart seperti yang kita kenal saat ini.
Menurut beberapa penelitian, kue ulang tahun pertama kali diciptakan oleh Bangsa Romawi. Mereka menggabungkan tepung, kacang-kacangan, ragi, dan madu untuk merayakan pernikahan serta, sesekali, ulang tahun ke-50 seseorang.
Meski demikian, data dari website Food and Wine mengungkapkan bahwa awalnya perayaan semacam ini hanya diperuntukkan bagi anak laki-laki. Barulah pada abad ke-12, akhirnya para perempuan di Romawi juga diberikan kesempatan merayakan hari ulang tahun mereka.
Simbol kemakmuran
Meski kue ulang tahun telah ada sejak zaman Yunani kuno, popularitasnya masih rendah. Namun, perubahan signifikan datang pada abad ke-17 di Eropa. Saat itu, kue tart mulai mengalami transformasi menjadi simbol kemakmuran dan menjadi sorotan dalam pesta-pesta mewah.
Tampilan kue mulai dipenuhi dengan bunga-bunga, hiasan, dan dekorasi yang memukau, menciptakan daya tarik visual yang tak terbantahkan.
Pada akhir abad ke-18, di Jerman mengadakan tradisi bernama Kinderfest, yang berarti pesta anak-anak. Tradisi ini merayakan ulang tahun pertama anak-anak.
Inisiatif semacam Kinderfest-lah yang mendorong industri pangan untuk berinovasi, memproduksi roti dan kue dalam jumlah besar, sehingga harganya menjadi lebih terjangkau. Proses ini mempengaruhi perkembangan kue tart menjadi bentuk yang lebih menyerupai kue modern.
Kemudian, pada abad ke-19, tradisi kue tart merambah ke seluruh dunia, diadopsi oleh beragam budaya dengan sentuhan unik masing-masing. Perkembangan signifikan terjadi dalam hal penampilan dan cita rasa kue tart ulang tahun, menciptakan beragam variasi yang menakjubkan.
Era Modern
Pada era modern, kue tart tak sekadar menjadi hidangan penutup lezat, melainkan juga lambang perayaan. Setiap lapisan kue yang lembut dan penuh kreativitas, serta dekorasi yang mempesona, menggambarkan kegembiraan yang terpancar dalam setiap tahun yang dilalui.
Kue tart menjadi fokus dalam perayaan ulang tahun, memberikan ruang bagi tawa, kebahagiaan, dan kenangan berharga.
Kini, kue tart tidak sekadar menggoda selera, tapi juga menjadi ungkapan cinta dan perayaan. Kelezatan lapisan demi lapisan dan keindahan dekorasi mencerminkan kebahagiaan yang terasa setiap tahun. Ia menjadi pusat perhatian dalam setiap pesta ulang tahun, mengundang senyum dan tawa yang tak terlupakan.
Baca juga : Star Insight : Star FM Welcoming 2024 and Thanks to 2023
Sumber : blog.annsbakehouse
Comments