STARJOGJA.COM, Tempe merupakan sumber protein nabati populer di Indonesia. Tempe yang melalui proses fermentasi ini jadi bahan makanan andalan para pelaku hidup sehat.
Dalam mengonsumsinya, tempe bisa diolah dengan beragam teknik masak dan bumbu. Salah satu menu terpopuler adalah tempe goreng. Kriuk renyahnya bikin banyak orang ketagihan.
Namun banyak orang menganggap tempe goreng adalah menu tidak sehat. Mereka meyakini kalau tempe lebih bagus dikonsumsi mentah karena kandungan protein dan probiotik tidak akan rusak akibat proses menggoreng.
Dari sisi kesehatan, dr. Dion Haryadi memberikan pandangannya. Ia mengatakan memasak protein memang akan merusak ikatannya.
“Tapi bukan berarti proteinnya jadi nggak guna. Justru protein itu akan terdenaturasi, dipecah ikatan proteinnya supaya lebih mudah untuk diserap sama tubuh,” ujar dr. Dion.
Ia mencontohkan, tempe yang dimasak tidak akan membuat proteinnya rusak. dr. Dion menambahkan, “Tempe juga tidak disarankan dikonsumsi dalam kondisi mentah. Satu, dari faktor higienitas produksinya. Dua, tetap akan ada risiko keracunan jika tidak dimasak atau dipasteurisasi.”
Konsumsi sesuai selera
Menurutnya, tempe mentah juga sebenarnya secara nilai gizi tidak lebih baik daripada tempe yang dimasak. Ia mengatakan, tempe yang dimasak juga secara profil rasa lebih enak untuk dimakan.
“Lebih nikmat (rasanya). Jadi dietnya juga bisa dijalankan dengan lebih baik,” sambung dr. Dion. Untuk urusan nilai kalori, tempe memang bisa melonjak jika digoreng. Namun masih banyak metode masak lain yang lebih hemat kalori seperti dipepes, ditumis pakai sedikit minyak, dan dimasak di air fryer.
dr. Dion menekankan tempe adalah salah satu sumber protein yang sangat bagus. Rasanyapun enak.
“Jadi silakan konsumsi sesuai dengan seleramu, masak tempenya nggak apa-apa, proteinnya nggak bakal rusak,” tutup dr. Dion.
dr. Dion juga menambahkan kalau tujuan makan tempe mentah untuk dapat probiotik, menurutnya tidak sepadan.
“Lebih baik cari probiotik dari sumber lain seperti yoghurt dan kimchi. Dan sebenarnya bakteri baik di usus juga akan tetap berkembang baik dengan variasi makanan dan konsumsi serat yang cukup. Jadi nggak harus probiotik terus juga,” ujarnya.
Sementara itu, prebiotik yaitu serat pada tempe tidak akan rusak dengan dimasak. “Prebiotik yaitu serat pada tempe, gak rusak dengan dimasak. Mereka tidak selemah itu sayang,” tutup dr. Dion.
Baca juga : Star Insight Februari 2024
Comments