Kesenian dan budaya yang hidup di kota Yogyakarta telah menjadi alat perekat kehidupan warga. Lewat kesenian dan kebudayaan beragam perbedaan latar budaya bisa nyawiji dalam semangat bersama untuk mewujudkan Jogja sebagai pusat kebudayaan di tanah air.Proses politik dalam alam demokrasi di tanah air tak boleh meninggalkan seni dan budaya yang tumbuh dan selama ini dihidupi.
Relawan Jogja Bangkit yang berasal dari dosen, akademisi, budayawan, pelaku seni budaya dan kelompok kesenian, merasa terpanggil untuk berpartisipasi dalam proses berdemokrasi yang bermartabat, jujur dan tanpa politik uang, maka dukungan sepenuhnya diberikan kepada pasangan calon nomor urut 1, Imam Priyono-Achmad Fadli yang mengusung kampanye “Nyawiji Wujudkan Jogja Berbudaya” dalam implementasi visi dan misinya.
Menegaskan sikapnya tersebut maka diselenggarakannya acara “Nyawiji Berjuang Wujudkan Jogja Pusat Kebudayaan” yang berlangsung di Graha Bakti Yasa, Jl Kenari 14 Yogyakarta, Senin 30 Januari 2017 adalah bentuk nyata dukungan.
Sesuai agenda, sebelum acara Pidato Kebudayaan oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, sekitar 1000 lebih peserta dengan dress code batik disuguhi aneka makanan tradisional seperti Gudeg, sego abang, soto ayam, mie kopyok, sego megono dengan pincukan. Hiburan Orkes Keroncong Perjuangan, gejog lesung, tari tradisional hingga musik campursari digelar mengiringi kegiatan bernuansa budaya dan seni ini
Comments