Kab KulonprogoNews

Ini Alasan Warga Dirikan Bangunan Liar Di Glagah

0
Pedagang Pantai Glagah

Sejumlah pemilik bangunan liar di Pantai Glagah saat ini tergabung dalam Paguyuban Wisata Mandiri Maju Bersama.

Kelompok ini terdiri dari 40 orang yang 25 diantaranya sudah membangun penginapan dan rumah di kapling lahan bermasalah. Sedangkan sisanya baru sekedar memiliki kapling lahan.

Sarino, ketua paguyuban, mengatakan adanya bangunan liar tersebut didasari tidak adanya relokasi bagi mereka. “Kami warga masyarakat yang selama ini hidup dari usaha wisata Pantai Glagah,” ujarnya, baru-baru ini.

Ia mengatakan warga tetap berharap agar bisa berusaha dan bertempat tinggal di areal tersebut.

Supiyono, salah satu pemilik usaha karaoke mengatakan kapling lahan dilakukan lama sebelum pengosongan lahan untun bandara dimulai. “Kita ngapling lahan ini sudah jauh-jauh hari,” ujar mantan kepala desa Glagah ini.

Menurutnya, pihaknya juga telah datang langsung ke Puro Pakualaman dan mengajukan izin. Meski belum ada jawaban, dikatakan jika Puro bersedia mengusahakan izin tersebut.

Ia juga mengelak ada dana yang dikeluarkan untuk kapling lahan tersebut. Namun, memang ada uang ganti rugi untuk warga yang sebelumnya mengolah lahan tersebut. Paling tidak dikeluarkan dana berkisar Rp3 juta untuk setiap kapling lahan.

Disinggung soal faktor keamanan bangunan yang berada di sempada pantai, pemilik bangunan menyatakan sudah siap dengan resiko baik gelombang maupun tsunami. “Ibaratanya urip mati[hidup mati] ning [di] pesisir,”tandas Supiyono. | Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja |

Harimau Makan Pengunjung di Kebun Binatang China

Previous article

Seluruh kebutuhan Logistik Pilkada Telah Terpenuhi

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *