STARJOGJA.COM, JOGJA – Pertumbuhan Ekonomi DIY Triwulan I 2024 Tertinggi di Pulau Jawa. DIY berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonominya melalui PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) di triwulan pertama tahun 2024, dari 4,86% menjadi 5,02%.
Angka tersebut menjadikan DIY sebagai wilayah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Jawa. Bahkan, angkanya diprediksi akan terus bertumbuh nantinya.
“Pertumbuhan ekonomi DIY pada 2024 diprakirakan akan melanjutkan pertumbuhan positif pada kisaran 4,8-5,6%”, ungkap Ibrahim, Direktur Eksekutif Bank Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi ini tidak terlepas dari aktivitas masyarakat di bulan suci ramadhan, pergeseran waktu dalam pemberian THR kepada ASN/TNI/Polri/Pensiunan yang terjadi lebih awal. Tak luput, serangkaian kegiatan pemilu yang juga terjadi di triwulan I.
LU (Lapangan Usaha) juga turut berkembang positif sebagaimana LU Industri mengalami kenaikan sebesar 4,71% akibat produksi yang tinggi selama ramadhan. Kemudian, LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum berkembang sebesar 12,58% akibat dari tingginya permintaan hotel pada momentum liburan, cuti bersama, dan kegiatan kampanye.
Ibrahim mengatakan dari sisi supply, mayoritas Lapangan Usaha (LU) utama DIY mengalami pertumbuhan positif, seperti LU Industri Pengolahan, LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, serta LU Konstruksi.
LU Konstruksi sendiri ikut naik angka persentasenya menjadi 8,62% bertepatan pada saat pembangunan proyek tertentu di tol DIY. Namun sayangnya, perkembangan ini tidak turut terjadi pada LU pertanian yang mengalami penyusutan 9,51 akibat dari tertundanya masa panen.
Momentum bulan suci ramadhan turut memberikan dampak yang baik pada sisi permintaan. Hal ini sebagaimana Konsumsi Rumah Tangga meningkat karena tingginya kebutuhan seperti sembako, pakaian, dan hampers di masyarakat.
“Dari sisi permintaan, seluruh komponen mengalami pertumbuhan positif. Konsumsi Rumah Tangga mampu tumbuh 4,58%, didorong oleh kebutuhan masyarakat yang meningkat dalam menghadapi puasa dan lebaran”, ujar Ibrahim.
Perkembangan positif perekonomian DIY ini juga terjadi pada kinerja investasi bangunan maupun non bangunan, kemudian konsumsi pemerintah yang signifikan, belanja bantuan sosial APBD yang meningkat, serta pergerakan ekspor dan impor yang tumbuh stabil.
“Perkembangan ini akan terus dipertahankan dengan mengantisipasi beberapa tantangan dari perkembangan ekonomi secara global dan dibentuknya kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, dan stakeholder lainnya,” terangnya.
Penulis : Rossa Deninta
Comments