STARJOGJA.COM,JAKARTA -Dalam momentum HUT kemerdekaan RI, Star FM akan mengajak pembaca untuk mengenal pahlawan nasional yang dianugerahi gelar pada tahun 2023.
Yup diketahui, setiap tahunnya pemerintah memberikan gelar pahlawan nasional. Gelar itu diberikan berdasarkan usulan dari sejumlah pihak.
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 115-TK-TH-2023 tertanggal 6 November 2023, Presiden menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada 6 orang pejuang-pejuang.
Keenam tokoh yang diberikan gelar pahlawan nasional dalam rangka Hari Pahlawan Tahun 2023 tersebut adalah
- Ida Dewa Agung Jambe dari Bali
Ida Dewa Agung Jambe, yang juga dikenal sebagai Raja Klungkung Ke-2, merupakan pejuang yang gugur saat berjuang melawan tentara Kolonial Belanda dalam Perang Puputan Klungkung pada 28 April 1908.
- Bataha Santiago dari Sulawesi Utara
Bataha Santiago adalah satu-satunya raja di Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara, yang menolak menandatangani perjanjian dagang dengan VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) Belanda.
Raja Manganitu itu memerintah selama periode 1670-1675. Pada 1675 datanglah Gubernur Belanda yang bernama Robertus Padtbrugge yang berkedudukan di Maluku yang inigin mengikat perjanjian persahabatan dengan Raja Santiago, namun ditolak.
Raja Santiago tidak mau tunduk kepada Pemerintahan Belanda, hingga akhirnya beliau dihukum pancung pada 1675 di Tanjung Tahuna
- Mohammad Tabrani dari Jawa Timur
M Tabrani yang lahir di Pamekasan, Madura, pada 10 Oktober 1904 itu dikenal wartawan senior yang menjadi pelopor penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Pria bernama lengkap Mohammad Tabrani Soerjowitjitro itu mulai bekerja pada harian Hindia Baru. Dalam kolom Kepentingan yang ia asuh di lembaga pers itu, pada 10 Januari 1926, dimuatlah tulisan dengan judul “Kasihan”. Tulisan itu muncul sebagai gagasan awal untuk menggunakan nama bahasa Indonesia. M Tabrani wafat di Jakarta, 12 Januari 1984 silam.
Tabrani diusulkan mendapat gelar pahlawan nasional sejak 2020 lalu oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur.
- Ratu Kalinyamat dari Jawa Tengah
Ratu Kalinyamat terlahir bernama Ratna Kencana pada 1520 dan wafat 1579, dalam catatan Portugis sebagai Rainha de Japara, senhora poderosa e rica, de kranige Dame. Artinya, Ratu Jepara, seorang wanita kaya dan berkuasa, perempuan pemberani dari Demak.
Hasil penelitian ilmiah yang dilakukan para ahli membuktikan anak Sultan Trenggono, cucu Raden Patah yang berkuasa di Jepara pada 1549-1579, itu merupakan tokoh nyata yang gigih mempertahankan kedaulatan saat menghadapi kolonial Portugis.
Ratu Kalinyamat dalam bukti sejarah seorang pemimpin perempuan yang dua kali mengirimkan pasukan untuk mengusir bangsa Eropa yang menduduki kerajaan-kerajaan di Nusantara.
- Kiai Haji Abdul Chalim dari Jawa Barat
KH Abdul Chalim merupakan tokoh NU yang merupakan salah satu pengurus dalam kepengurusan pertama PBNU. Dia dikenal ikut bergerilya bersama para pejuang lainnya saat perang 10 November 1945
- Kiai Haji Ahmad Hanafiah dari Lampung
KH Ahmad Hanafiah, yang juga tokoh NU dan putra daerah Lampung, dikenal sebagai pejuang yang memimpin perlawanan atas agresi militer Belanda di Lampung pada 1947.
“Sebagai penghargaan dan penghormatan yang tinggi atas jasa-jasanya yang luar biasa, yang semasa hidupnya pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik atau perjuangan dalam bidang lain untuk mencapai, merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan, serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa,” bunyi kutipan Keppres.
Penulis : Liasna Ginting
Comments