NewsNusantara

OPINI : Sinergi Aparat Keamanan dan Masyarakat dalam Menjaga Kedamaian di Papua Dari OPM

0
kedamaian papua

STARJOGJA.COM,OPINI –  Situasi keamanan yang kondusif menjadi prioritas utama di Papua. Sinergisitas aparat keamanan yang terdiri dari TNI, Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN) merupakan hal penting dalam melawan ancaman OPM yang terus berusaha menggoyahkan stabilitas di wilayah tersebut.

Beberapa insiden terbaru di Papua menunjukkan bahwa OPM tidak berhenti melakukan tindakan kekerasan dan sabotase. Serangan terhadap pos TNI di pinggiran kota serta pembakaran fasilitas pendidikan menjadi bukti bahwa mereka berusaha mengganggu upaya pemerintah dalam membangun Papua.

Pembakaran gedung sekolah oleh kelompok ini juga mencerminkan bagaimana OPM mencoba menghentikan akses pendidikan bagi anak-anak Papua. Aksi ini tidak hanya merusak bangunan fisik, tetapi juga menyiratkan upaya mereka untuk merusak masa depan generasi muda Papua.

Pendidikan adalah pilar penting dalam membangun generasi yang lebih baik. Oleh karena itu, aparat keamanan memprioritaskan pengamanan fasilitas-fasilitas pendidikan. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa proses belajar-mengajar di Papua tidak terganggu oleh ancaman kelompok separatis.

Sementara itu, seiring dengan berlangsungnya tahapan Pilkada 2024, keamanan di Papua semakin diperketat. Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Hariyanto, menegaskan bahwa kehadiran aparat keamanan di Papua tidak hanya untuk menghadapi kelompok separatis, tetapi juga untuk mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Stabilitas keamanan merupakan prasyarat utama bagi tercapainya pembangunan yang berkelanjutan di Papua, dan sinergi antara masyarakat, pemerintah, serta aparat keamanan adalah kunci untuk mencapai tujuan tersebut.

Pilkada yang damai menjadi tujuan bersama, tidak hanya bagi aparat keamanan tetapi juga bagi masyarakat.

Sementara itu, PENANGKAPAN salah satu pimpinan OPM, Jemmy Magai Yogi, oleh Aparat keamanan baik TNI, Polri, Hingga Badan Intelijen Negara di di Paniai, telah menjadi pencapaian signifikan dalam upaya menjaga stabilitas di Bumi Cenderawasih.

Operasi gabungan yang melibatkan Satgas Ops Damai Cartenz dan Polres Dogiyai pada 16 Oktober 2024 berhasil menangkap Jemmy bersama sembilan orang lainnya serta menyita 104 butir amunisi berbagai kaliber.

Keberhasilan tersebut bukan hanya sekadar operasi penegakan hukum, melainkan bukti nyata keberhasilan aparat dalam menanggulangi ancaman separatisme yang masih terus terjadi di Papua.

Jenderal Agus Subiyanto, Panglima TNI, turut memberikan pandangannya terkait keberhasilan operasi ini. Menurutnya, OPM telah menjadi ancaman serius bagi stabilitas dan keamanan di wilayah Papua, dengan berbagai tindak kekerasan yang dilakukan oleh kelompok separatis tersebut.

Agus mengungkapkan bahwa OPM tidak hanya terlibat dalam aksi teror bersenjata, tetapi juga dalam tindakan keji seperti pembunuhan dan pemerkosaan terhadap guru, tenaga kesehatan, dan bahkan aparat keamanan.

Baginya, tindakan brutal yang dilakukan oleh gerombolan teroris musuh negara tersebut sudah berada di luar batas toleransi. Oleh karena itu, operasi penangkapan Jemmy Magai Yogi ini dianggap sebagai langkah tegas yang diperlukan untuk memastikan bahwa kelompok separatis tidak lagi beroperasi dengan impunitas di wilayah Bumi Cenderawasih.

Penulis : Oboy Wanggai / Mahasiswa Papua

AFC tanggapi permintaan Bahrain terkait laga netral lawan Indonesia

Previous article

Menpora: Tak ada alasan laga Bahrain lawan Indonesia digelar di luar

Next article

You may also like

Comments

Leave a reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News