Dari semua keris pusaka Keraton Yogyakarta yang menduduki tempat terpenting adalah Kanjeng Kiai Ageng Kopek. Keris utama ini merupakan simbol seorang Sultan yang berperan sebagai pemimpin spiritual dan kerajaan.
Menurut cerita, dua hari setelah perjanjian Giyanti pada tanggal 15 Februari 1755, Kangjeng Sunan Paku Buwana III bertemu dengan Sri Sultan Hamengku Buwana I di desa Lebak Jatisari. Dalam pertemuan tersebut Kangjeng Sunan Paku Buwana III menyerahkan keris pusaka Kangjeng Kyai Ageng Kopek kepada Sri Sultan Hamengku Buwana I.
Keris ini hanya boleh dikenakan oleh sultan sendiri, l. Konon keris ini dibuat pada masa Kerajaan Demak, dan pernah dimiliki oleh Sunan Kalijaga
Comments