Budaya Jogja yang kental akan diperkuat di daerah pusat wisata seperti Malioboro dan Kraton Jogja. Rencana, petugas keamanan Malioboro diusulkan menggunakan seragam prajurit Kraton, Jogoboro.
“Seragam yang akan diusulkan adalah seragam menyerupai pakaian yang biasa dikenakan bregada atau prajurit keraton. Seragam akan dikenakan setiap hari,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Jogja, Eko Suryo Maharso di Yogyakarta, Minggu (13/9/2015).
Menurut dia, penggantian seragam Jogoboro tersebut penting dilakukan untuk memberikan sentuhan terhadap kawasan Malioboro yang menjadi kawasan budaya sekaligus tujuan utama wisata di Kota Jogja.
Ia berharap, petugas Jogoboro yang mengenakan seragam khusus menyerupai seragam bregada tersebut bisa menarik perhatian wisatawan yang mengunjungi kawasan tersebut.
“Wisatawan pasti merasa lebih nyaman sekaligus senang dengan keberadaan petugas yang mengenakan seragam khusus. Mereka pun lebih mudah ditemukan jika ada wisatawan yang membutuhkan bantuan atau informasi,” katanya.
Eko mengatakan, usulan seragam baru untuk Jogoboro tersebut akan dimasukkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2016.
Selain mengubah seragam Jogoboro, Eko juga mengusulkan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan bertema unik di kawasan Malioboro, salah satunya bekerja sama dengan Gembira Loka Zoo.
“Misalnya saja, dengan mendatangkan binatang-binatang koleksi Gembira Loka Zoo yang jinak dan bisa diajak berinteraksi dengan wisatawan. Seperti, gajah, unta atau binatang lain,” katanya.
Pada tahun anggaran 2016, Disbudpar Kota Jogja juga akan menarik seluruh kegiatan budaya di wilayah untuk dipusatkan di kawasan Jeron Beteng Kraton Jogja.
“Kami siapkan setidaknya tiga ‘ndalem’ atau rumah sebagai pusat kegiatan budaya masyarakat. Tidak harus pentas, tetapi kegiatan latihan juga ditarik ke sini,” katanya.
Eko mengatakan, tujuan kebijakan tersebut adalah untuk menambah suasana budaya di kawasan Jeron Beteng’ Kraton Jogja sehingga wisatawan yang berkunjung bisa semakin merasakan suasana kraton yang sebenarnya.
“Bangunan-bangunan warisan budaya yang ada juga akan semakin semarak karena dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bagian Organisasi Pemerintah Kota Jogja Kris Sardjono Sutedjo mengatakan perubahan pakaian seragam untuk Jogoboro perlu didasari dengan peraturan sebagai dasar hukumnya.
“Misalnya saja dengan peraturan walikota karena seragam Jogoboro tersebut sama seperti pakaian dinas. Penggunaan pakaian dinas pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Jogja selalu diatur dengan peraturan,” katanya.
Comments