Bus bertingkat Domapan yang diluncurkan di Taman Pintar, Senin (5/10/2015) dimanfaatkan untuk menguatkan pariwisata Jogja.
Bus yang memiliki spesifikasi panjang 747 sentimeter, tinggi 315 sentimeter, lebar 210 sentimeter, dengan kapasitas penumpang 50 orang ini dapat dipakai masyarakat umum, baik untuk kepentingan pariwisata, sosial, maupun fotografi.
Bus dengan fasilitas wifi dan di sisi kiri terdapat videotron ini merupakan sumbangan dari Telkomsel untuk mendukung kemajuan pariwisata Jogja dan pengelolaannya dilakukan oleh Yayasan Lumbung Wisata.
Desain bus didominasi nuansa klasik trem jaman dulu dan sengaja menampilkan kekhasan Jogja dengan mengacu pada ciri Kraton Jogja berupa warna hijau disertai sentuhan emas. Tiang-tiang bus dilengkapi lampu andong di bagian belakang mencerminkan kendaraan tradisional Kraton.
Walikota Jogja Haryadi Suyuti mengatakan bantuan berupa bus wisata untuk mendorong Jogja sebagai destinasi pariwisata.
“Rute, jam operasional, dan hal teknis lainnya, seperti perlu tidaknya biaya sewa, dan sebagainya masih akan kami rumuskan,” ujarnya.
Ia menerangkan, tujuan utama bus sebagai sarana untuk memperkenalkan wisata dalam kota. Gambaran rutenya, kata dia, dimulai dari Taman Pintar keliling Benteng dan kembali ke Taman Pintar. Rencananya, di dalam bus juga akan ada pemandu yang menjelaskan sejarah tempat-tempat yang dilewati. Menurutnya, keliling benteng mencerminkan filosofi Jawa yakni laku prihatin atau suatu usaha menahan perilaku bersenang-senang untuk memperoleh kemapanan.
“Untuk kepentingan foto pre wedding juga bisa, yang jelas bus ini untuk sosial dan tidak boleh dijadikan sarana kampanye atau kegiatan politik,” kata Haryadi.
Diungkapkannya, Domapan berasal dari angka 258 yang merupakan angka HUT Jogja tahun lalu. Ia menuturkan, bus ini dikonsep saat perayaan HUT Jogja pada 2014. Domapan, tuturnya, juga bermakna Podho Mapan yang berarti sama-sama mapan atau maju.
Haryadi juga menjamin keamanan Bus Domapan karena sudah melalui uji coba dan tidak akan melewati rute yang terhalang kabel maupun reklame.
Comments