STARJOGJA, BANTUL–Menghadapi libur lebaran, Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul menyiapkan sejumlah manajemen rekayasa lalu lintas di sepanjang jalur rawan kemacetan terutama jalur menuju objek wisata.
Guna mengantisipasi kemacetan, Dishub Bantul pun mengajukan bantuan sarana prasarana pendukung dari Kementerian Perhubungan.
Berdasarkan pemetaan, terdapat setidaknya sembilan titik rawan kemacetan di Kabupaten Bantul. Masing-masing, Pasar Mangiran yang biasanya terjadi pada H-1 sampai H+5 karena adanya pasar malam lebaran.
Kemudian, sepanjang Jalan Jogja-Wonosari, jalur Bukit Bintang atau Bukit Patuk, Jalan Parangtritis menuju objek wisata Parangtritis, lokasi objek wisata Pantai Parangtritis, Jalan Imogiri-Dlingo atau jalur wisata Mangunan, lokasi objek wisata Mangunan, Kasongan, dan Manding.
Terkait hal itu, Kepala Dishub Bantul Aris Suharyanta menyampaikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian dan instansi lain untuk mengantisipasi timbulnya kemacetan.
Selain itu, pihaknya pun telah mengajukan bantuan sarana prasarana ke Kementerian Perhubungan berupa traffic rubbercone serta road barrier masing berjumlah tiga ratus unit.
Beberapa titik dicontohkannya, seperti di Jalan Parangtritis tepatnya simpang Tembi saat arus lalu lintas padat, nantinya rambu APILL tak lagi digunakan. Sebagai penggantinya, di tengah jalan akan dipasang traffic rubbercone atau road barrier, sehingga arus kendaraan hanya menuju selatan atau pun utara.
Upaya rekayasa lalu lintas itu setidaknya dilakukan pada H+3 sampai dengan H+7 saat kondisi arus kendaraan menuju objek wisata diprediksi ramai.
Selain upaya kesiapan sarana prasarana dan petugas, seluruh jalur alternatif yang ada di Kabupaten Bantul akan dimaksimalkan. Hanya saja ditegaskan, jalur alternatif Cino Mati tidak disarankan untuk dilewati, karena cukup membahayakan khususnya bagi pengguna jalan yang belum kenal medan. | Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja |
Comments