STARJOGJA,BANTUL– Menyambut lebaran yang akan disibukkan dengan lalu lintas pemudik dan wisatawan, warga Desa Terong Kecamatan Dlingo) Bantul bersiap.
Tak hanya bersenjatakan peluit dan senter saja, mereka pun bersenjatakan balok kayu untuk berjaga. Bukan untuk mengantisipasi dari tindak kriminalitas, kayu itu ternyata mereka gunakan sebagai pengganjal roda.
“Ganjel ban [mengganjal roda]. Mungkin karena itu, mulai tahun ini, tim kami diberi nama Tim Ganjel Ban oleh Polda DIY dan Polres Bantul,” kelakar Babinkantibmas Desa Terong, Dlingo Bripka Gangsal Wirajati, Senin (19/6/2017).
Jelang liburan seperti ini, tim itulah nantinya yang akan menjadi penjaga kawasan Cinomati. Sejak dari bawah (Wonolelo) hingga atas (Terong), sekitar 50 orang dari berbagai unsur, mulai dari Polsek Pleret dan Polsek Dlingo hingga relawan Wonolelo dan Terong secara bergantian akan berjaga.
“Sudah ada tiga pos yang ia siapkan sepanjang jalur. Berbeda dengan di daerah lain, kami ini bekerja tanpa bayaran,” tegasnya.
Kondisi geografis yang curam dan berkelok-kelok ditambah dengan catatan kejadian yang mengerikan lah yang membuat Pemkab skan larangan bagi pemudik dan pengunjung tempat wisata, khususnya yang berasal dari luar Bantul, untuk tidak melintasi jalur ini.
Kebanyakan dari mereka, memang terpaksa memilih jalur itu. Berbekal aplikasi peta digital dari gawai, menuntun mereka hingga di sampai di jalur itu.
Tim Ganjel Ban itulah yang nantinya akan memfilter kendaraan apa saja yang bisa melintas salah satu jalur tengkorak di Bantul itu selama arus mudik dan balik Lebaran tahun ini.Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja |
Comments