Proyek penataan Titik Nol Kilometer Jogja tahap satu berjalan sesuai jadwal meski sempat mengalami kendala.
Kasi Perencanaan Jalan dan Jembatan, Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM), Bambang Sugaib mengklaim proyek pengerjaan Titik Nol Kilometer Jogja tahap pertama sesuai jadwal sampai 18 Oktober kemarin.
Meski pengerjaan itu mundur dua hari, namun dua hari tersebut pengerjaan terhenti karena ada peristiwa diluar dugaan, seperti wafatnya isteri kelima HB IX 3 September, dan kegiatan gerebek Idul Adha pada 24 September.
Sejauh ini, tutur Bambang, tidak ada kendala berarti dalam pengerjaan tahap pertama. Hanya beberapa utilitas yang tidak terduga seperti kabel telkom, dan saluran pipa air milik PDAM Jogja.
“Tapi sudah bisa diselesaikan.” katanya, Rabu (21/10/2015)
Saat ini arus lalu lintas dari arah Jalan Senopati (timur) ke arah Jalan Ahmad Dahlan (barat) sudah bisa dilalui. Hanya Jalan Pangurakan (dari Titik Nol ke Alun-alun Utara) belum dibuka karena masih banyak sejumlah peralatan kerja proyek tersebut.
“Jalan Pangurakan resmi bisa dilalui pada 26 Oktober bersamaan dengan penutupan sisi utara Titik Nol,” ujar Bambang.
Diketahui proyek revitalisasi Titik Nol Kilometer ini sudah berlangsung sejak 21 Agustus lalu. Proyek yang dibiayai dana keistimewaan (danais) Rp4,6 miliar ini akan menandai titik simpul pusat Jogja dengan batu andesit. Kawasan yang akan dipasang batu andesit sekitar 1.570 meter persegi atau sampai batas penyerangan dari empat sisi.
Sebelum dipasang batu, kawasan itu juga lapisi beton sebagai pondasi. Batu andesit yang dipasang didatankan langsung dari Majalengka, Jawa Barat.
Sebelumnya, Kepala DPUP-ESDM DIY, Rani Sjamsinarsi mengatakan setelah selesai pengerjaan fisik kawasan Titik Nol, selanjutkan akan dibangun sejumlah fasilitas di kawasan tersebut, di antaranya toilet bawah tanah.
Comments