Dokter spesialis saraf di Siloam Hospitals Surabaya, Yanna Saelan, mengatakan, tersumbatnya pembuluh darah di otak menjadi penyebab tertinggi penyakit stroke, yang juga mempunyai risiko kematian dan kecacatan.
“Sekitar 1% stroke disebabkan pendarahan dalam jaringan otak, sedangkan 85% karena tersumbatnya pembuluh darah di otak, tergantung dari besarnya pembuluh darah di otak yang tersumbat tersebut,” kata Yanna di Surabaya, Senin (26/10/2015).
Semakin besar pembuluh darah yang tersumbat, maka semakin luas dempak kerusakan dan makin besar komplikasi yang terjadi.
Pada tahun 2013, Rumah Sakit (RS) Siloam telah menangani pasien stroke sebanyak 206 orang, dan sebanyak 194 terselamatkan, namun hanya 12 pasien yang meninggal dunia. Pada tahun 2014, pasien stroke sebanyak 197 pasien, dari jumlah tersebut sebanyak 9 orang meninggal dunia, dan 188 pasien terselamatkan.
“Kesadaran masyarakat dalam menangani gejala stroke dan segera membawa ke rumah sakit dinilai masih kurang, padahal hal itu akan banyak menolong penderita mengurangi kecacatan, mengurangi masa perawatan di rumah sakit yang berarti menghemat biaya dan juga mengurangi resiko kematian,” tuturnya.
Meningkat
Dari data Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) tahun 2009, penyebab utama kematian di rumah sakit akibat stroke yakni sebesar 15% , yang berarti 1 dari 7 kematian disebabkan oleh stroke, dan tingkat kecacatan bisa mencapai 65%.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes RI tahun 2013, juga menunjukkan terjadi peningkatan prevalensi stroke di Indonesia dari 8,3 per mil (tahun 2007) menjadi 12,1 per mil (tahun 2013).
“Meningkatnya jumlah pasien stroke tidak diimbangi dengan adanya stroke center di pusat-pusat layanan kesehatan, utamanya di rumah sakit, karena tidak banyak RS yang memiliki stroke center, bahkan dapat dihitung dengan jari. Berbeda dengan RS di luar negeri, seperti di USA, di sana telah berkembang lebih dari 1.000 stroke center,” ujarnya.
Menurut dia, dengan kemajuan ilmu pengetahuan kedokteran, cacat pembuluh darah dapat dideteksi lebih awal, sehingga dapat ditangani sesegera mungkin.
Dengan begitu, dapat mengurangi kemungkinan terjadinya pendarahan maupun penyumbatan pembuluh darah di otak. Pada akhirnya, resiko orang terkena stroke dapat dikurangi.Bisnis.com
Comments