Starjogja.com, Kulon Progo – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi musim pancaroba. Setidaknya ada tiga jenis bencana alam yang rawan terjadi pada masa peralihan menuju musim penghujan itu.
Kepala BPBD Kulonprogo, Gusdi Hartono mengatakan, hujan yang turun dalam sepekan terakhir menandai datangnya pancaroba di akhir musim kemarau. Hujan bisa saja terjadi dua atau tiga hari berturut-turut tapi setelah itu cuacanya kembali panas. “Hujan saat pancaroba biasanya lebih ekstrim karena ada angin kencang juga,” ujar Gusdi, Selasa (3/10/2017), seperti ditulis Harianjogja.com.
Gusdi memaparkan, hujan yang terjadi selama pancaroba biasanya turun mendadak, lokal, intensitasnya sedang hingga lebat yang disertai angin kencang dan petir. Kondisi itu dinilai tidak ramah bagi tanah yang telah kering dan mengeras akibat minimnya air di musim kemarau.
BPBD Kulonprogo telah menyosialisasikan beberapa ancaman bencana yang mungkin terjadi saat musim pancaroba. Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan agar tidak panik saat tiba-tiba turun hujan deras disertai angin kencang.
Dia juga menyarankan warga agar menebang pohon besar yang sudah tua dan lapuk di dekat rumah untuk mengantisipasi ancaman pohon tumbang. Setidaknya warga diharapkan memangkas dahan atau ranting yang terlalu lebat.
BPBD Kulonprogo juga memastikan kesiapan berbagai peralatan maupun logistik kebencanaan. Gusdi lalu mengungkapkan, pihaknya pun selalu berkoordinasi dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) maupun relawan di lapangan. (Am)
Comments