Starjogja.com, Bantul – Antisipasi terhadap bahaya kebakaran perlu dilakukan, salah satunya adalah dengan kesiapan dan ketersediaan mobil pemadam kebakaran. Namun jumlah mobil pemadam kebakaran yang dimiliki oleh Kabupaten Bantul ternyata masih minim.
Wakil Ketua Unit Pemadam Kebakaran Bantul, Yohanes Widiyanto mengakui dengan satu unit tanki dan dua unit mobil pemadam yang dilengkapi dengan pompa, pihaknya masih kewalahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Bantul jika terjadi bencana kebakaran.
Padahal pertumbuhan penduduk di wilayah ini makin pesat, menilik banyaknya perumahan yang didirikan dan kawasan industri di beberapa kecamatan yang makin berkembang. Ditambah lagi, jumlah kejadian kebakaran mengalami tren peningkatan setiap tahunnya.
Bahkan dengan dua Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) yang telah dimiliki damkar yakni di Kantor BPBD dan Banguntapan, menurutnya belum mampu memenuhi batas waktu respon yang ditetapkan. Berdasarkan ketentuan, damkar harus dapat mencapai TKP maksimal 15 menit setelah telepon permintaan pemadaman api didapatkan.
Dikutip dari Harianjogja.com, Berdasarkan kajian Pusdalops BPBD Bantul, idealnya Bantul memiliki lima posko di lima WMK. Pada 2017, Yohanes menyebut tiga posko sedang dibangun di Kecamatan Imogiri, Kasihan dan Banguntapan. Pihaknya juga telah menambah personel damkar sehingga menjadi 51 orang yang dibagi menjadi empat regu. (AM)
Comments