By 
STARJOGJA, JOGJA – PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VI Yogyakarta kembali mengingatkan potensi bahaya yang akan dialami warga apabila nekat membuka perlintasan liar.Pelintasan kereta api yang sebidang dengan jalan raya merupakan daerah rawan kecelakaan dan mempunyai tingkat fatalitas yang tinggi.
Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta Eko Budiyanto saat berbincang dengan Star Jogja, menjelaskan Kereta api adalah moda transportasi yang memang harus didahulukan karena tidak bisa berhenti mendadak. Oleh karena itu, akan sangat berbahaya jika ada warga yang membuka perlintasan liar.
Eko juga menyebutkan Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan di pelintasan sebidang, antara lain masih banyaknya pengendara mobil atau motor yang menyerobot palang pintu pelintasan yang sudah menutup dan para pengendara yang masih kurang disiplin dalam berlalu lintas. Hal itu menunjukkan bahwa pengetahuan dan pemahaman masyarakat, khususnya pengendara kendaraan bermotor, mengenai peraturan dan tata cara berlalu lintas yang benar masih kurang.
Untuk mengatasi adanya penyimpangan di pelintasan sebidang, PT.KAI telah memasang pintu pelintasan, rambu-rambu, dan peringatan. Namun Eko menegaskan faktor keselamatan juga ditentukan oleh manusia, baik pihak operator kereta api, pengguna kereta api, maupun masyarakat di sekitar jalur atau lintasan kereta api. Ia pun menegaskan kawasan perlintasan di sekitar rel kereta api merupakan wilayah yang tertutup dan harus bebas dari aktifitas masyarakat. Tidak setiap orang bisa mengakses kawasan itu.
Untuk menghindarkan peristiwa serupa,PT KAI terus menggencarkan sosialiasi larangan beraktifitas di jalur perlintasan kereta api.Sosialisasi gencar dilakukan lewat media ataupun melibatkan masyarakat di sekitar perlintasan. Selain itu ,KAI dan instansi terkait menutup perlintasan liar yang ada di jalur kereta api.(DGW/DEN)
Comments