Starjogja.com, Kulon Progo – Pemkab Kulon Progo memastikan bakal meneruskan program bedah rumah pada 2018 mendatang. Program yang menjunjung konsep gotong royong tersebut dinilai efektif menekan jumlah rumah tidak layak huni.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Kulon Progo saat meninjau pelaksanaan bedah rumah di Dusun Sidenan, Desa Giripeni, Kecamatan Wates, Kulonprogo.
“Bedah rumah memupuk semangat gotong royong yang hidup di masyarakat serta meningkatkan kepedulian sosial, khususnya dalam membantu warga miskin,” kata Hasto, seperti ditulis Harianjogja.com.
Program bedah rumah non anggaran pemerintah telah dijalankan sejak 2012 lalu. Setiap penerima bantuan mendapatkan stimulus senilai Rp10 juta dari masyarakat sebagai donatur. Renovasi atau pembangunan rumah tidak layak huni kemudian dikerjakan dengan bergotong royong.
Hasilnya, sekitar 1.100 unit rumah tidak layak huni telah dibedah sehingga menjadi lebih nyaman ditinggali hingga penghujung tahun 2017.
Jumlah itu justru jauh lebih banyak dibanding program serupa yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kulon Progo, yaitu 502 unit.
“Dengan ikut sertanya ASN melalui BAZNAS, CSR BUMN, BUMD, maupun perusahaan swasta, serta bantuan dari masyarakat lainnya, jumlah rumah yang bisa dibedah menjadi sangat banyak. Jadi program ini akan dipertahankan,” ujar Hasto.
(Am)
Comments