Starjogja.com, Jogja – Ekonom Universitas Islam Indonesia Edy Suwandi Hamid mengatakan pemanfaatan dana desa di Daerah Istimewa Yogyakarta perlu dioptimalkan sebagai salah satu solusi menurunkan tingkat ketimpangan ekonomi yang tinggi.
“Saya kira dana desa merupakan pintu yang sangat bagus untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan di Yogyakarta,” kata Edy dilansir dari Antara.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan di DIY pada September 2017 sebesar 12,36 persen. Sedangkan tingkat ketimpangan atau rasio gini DIY pada periode yang sama mencapai 0,440 atau tertinggi secara nasional.
Menurut Edy, dana desa yang dikucurkan pemerintah pusat setiap tahun mencapai miliaran rupiah untuk masing-masing desa di DIY perlu dipastikan digunakan secara optimal untuk pembangunan proyek-proyek desa dan dikerjakan oleh masyarakat desa sendiri.
Dengan tenaga yang berasal dari kalangan masyarakat desa sendiri, menurit dia, akan memberikan multiplier effect yang signifikan dan betul-betul dirasakan masyarakat.
Menurut dia, apabila pemanfaatan dana desa itu bisa dirasakan oleh masyarakat desa secara merata, maka ketimpangan dan kemiskinan di DIY bisa efektif berkurang.
Ia mengatakan ketimpangan di DIY terjadi karena ada wilayah yang masyarakatnya tumbuh terlalu cepat dan sebaliknya ada yang tumbuh melambat.
(Am)
Comments