By 
Starjogja.com, Jogja – Badan Urusan Logistik Divisi Regional Daerah Istimewa Yogyakarta menggencarkan operasi pasar (OP) beras di lima kabupaten/kota hingga 31 Januari 2018 untuk menekan gejolak harga komoditas itu di pasaran.
“Sejak minggu pertama bulan Januari 2018 kami sudah menggelar operasi pasar (OP) di hampir seluruh pasar di lima kabupaten/kota,” kata Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) DIY Muftahul Ulum, seperti dilansir dari Antara.
Menurut Miftah, OP beras maksimal akan digelar hingga 31 Januari 2018 karena pada Februari diperkirakan sudah masuk masa panen raya sehingga stok gabah di tingkat petani di DIY akan melimpah.
Ia mengakui hingga saat ini rata-rata harga beras di pasaran masih di atas harga eceran tertinggi (HET) yang untuk wilayah Pulau Jawa ditetapkan Rp9.450 per kg (beras medium) dan Rp12.800 per kg (beras premium).
Menurut dia, mekanisme OP beras pada awal tahun ini disalurkan ke toko-toko pengecer melalui distributor mitra. Berbeda dengan OP beras pada tahun-tahun sebelumnya yang dijual langsung oleh Bulog ke konsumen.
“Sampai sekarang untuk OP kami telah menjual 1.300 ton beras. Kami menjual Rp9.450 per kg,” kata dia.
Miftah mengatakan meski serapan beras dari petani saat ini masih rendah, hingga saat ini stok beras yang disimpan di tiga Gudang Bulog DIY, masing-masing di Kalangan, Logandeng Gunung Kidul, dan Pajangan Bantul masih memadai untuk mencukupi kebutuhan masyarakat hingga Mei 2018.
(Am)
Comments